Di kejauhan malam
Ku lihat bulan yang terang
Namun bercahaya suram
Sesuram hatiku
Yang dilanda kesedihan
Di dalam pekat malam
Ku lihat bulan indah dipandang
Hingga tidak ku sedari
Wujud lurah-lurah yang dalam
Umpama hatiku ini
Yang penuh kelukaan
Wahai bulan
Indahnya dirimu dipandang
Dalam kepekatan malam
Sedangkan engkau
Mengharap sinar mentari
Untuk tampak cantik seperti ini
Andai mentari tidak bersinar lagi
Hilang segala kejelitaanmu
Umpama diriku
Yang hilang keserian wajah
Saat aku kehilangan cinta sang kekasih
Wahai bulan
Engkau adalah aku
Dan aku adalah dirimu
Dalam dingin malam kita jadi satu
Namun kau tetap berseri dalam suram malam
Sering dipuja pungguk yang merindumu
Sedang aku terus malap
Tercari-cari cahaya cinta
Hati merintih jiwaku pilu
Bila kekasih meninggalkan aku
Apa salah dan dosaku
Wahai bulan
Dia pernah berkata
Usia bukan penghalang
Keserasian paling utama
Harta bukan ukuran
Semuanya boleh diusahakan
Dia pernah berjanji
Ingin lihat aku ketawa
Mahu buat aku bahagia
Takkan tinggalkan aku sendiri
Selagi hayat ada dalam diri
Tapi bulan
Kini aku sendiri
Setelah cinta aku serah
Setelah tanganku digenggam erat
Pintanya cukup sampai disini
Biar hanya sebagai teman sejati
Terasa diri dikhianati
Terasa hati dilukai
Kenapa harus begini
Terkilan aku tidak terkata
Lukaku parah di dalam dada
Sampaikan padanya bulan
Bagaimana harus aku harungi hidup ini
Dengan segala kelukaan di hati
Kerna aku tak pandai untuk berpura-pura
Bagai tiada apa-apa
Sedang gelora membakar jiwa
Kerana segalanya telah memakan diri
Katakan padanya bulan
Titipkan doa setiap hari
Agar aku bisa memaafkan
Dan tiada dendam di dalam hati
Gratisan Musik
No comments:
Post a Comment